Mitosnya sih nak nolep / nolife itu beban keluarga. Benarkah demikian adanya ?. Jika nak nolep usia remaja sampai dewasa bisanya cuma mengabiskan jatah makan / beras orang tua ?. Tidak produktif dan tidak berguna bagi keluarga ??.
Nolep bukanlah beban keluarga
Eits tunggu dulu. Nolep apa kiranya yang dimaksud beban keluarga ini ya ?. Nak nolep usia sekolah, sd, smp, dan juga sma. Pada dasarnya masih menjadi tanggungan orang tua dan juga keluarga. Jadi bisa dibilang, nak nolep yang masih duduk dibangku sekolah. Tidak bisa disebut sebagai beban keluarga.
Lagipula, mereka ada di dunia juga dari hasil perbuatan orang tua. Dari dua orang yang saling bersuka cita. Sehingga definisi nolep beban keluarga adalah salah besar. Yang ada adalah orang tua yang tidak bisa menjaga dan mendidik anaknya. Sehingga si anak jadi mengalami fobia sosial, anxiety, sadboy, depresi, minderan dan sejenis karena berada di lingkungan yang salah.
Istilahnya komunikasi dan kasih sayang antara anak dan orang tua terganggu, Tidak harmonis. Entah karena orang tua yang terlalu keras, banyak aturan yang tidak masuk akal, suka memaksakan kehendak, overprotective, dan sebagainya. Tidak ada ruang komunikasi dan kompromi antara anak dan ortu. Tidak bisa menjaga pergaulan anak saat di sekolah. Kurang bekal ilmu ke si anak, dan sejenis.
☑ Nolep tidak punya teman, apakah benar adanya ?
☑ Ketika nolep di tempat kerja, si no life mencari kerja
☑ Ketika nolep hadir di acara keluarga dan hari raya
Nolep beban keluarga
![Benarkah nolep beban keluarga ?](https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEizlFDKVg73skmFQFAUxj3Ldy9WdFfm3OAqnYRnmLg1ZN4LISNBswC42heZK3uL1aY6vFSeCNs_iQG_kTsAyAoDdCwJxgXN5WQFwOU05Zmeexl30p5Y38ghxxuHXJGNOSNCL8JpmCAxoXgdmoGpt1Uq4JODSIn8onDu-qFcasSmuyuc-93sR4rfXm89vA=s320)
Lihatlah ilustrasi ini. Ayam saja bisa mencari rejeki dengan bermodal paruh dan cakarnya.
Jikalau ada seorang anak yang nolife. Tidak pernah membantu orang tua. Saat disuruh tidak mau tahu. Sibuk ngenolep. Hal ini jelaslah beban orang tua. Tidak peduli usianya berapa. Apalagi bagi si nolep yang sudah dewasa, memasuki usia kerja. Mereka ini kalau masih ngenolep dan tidak mau berusaha berubah.
Baik itu mencari kerja maupun membuat lapangan pekerjaan. Jelaslah mereka sudah menjadi beban keluarga. Apalagi jika si orang tua sudah berusia lanjut. Mau bekerja sudah tidak sanggup lagi. Eh, si anak malah sibuk ngenolep dan menganggur. Ya sudah deh, 100% beban keluarga.
Lagipula hidup itu keras bro. Kalau situ tidak kaya raya 7 turunan. Kalau tidak kerja ya tidak bisa makan. Rejeki itu dicari, bukan di tunggui. Berdoa terus tanpa usaha sama saja bohong. Usaha tanpa doa, sama saja sombong. Semua haruslah seimbang.
Ngenolep boleh, asal masalah keuangan dan ekonomi keluarga lancar. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat sekitar berjalan baik. Ibadah lancar, maka semuanya tidaklah menjadi soal atau masalah.